08 Des 2024
Cincin Berlian, Simbol Cinta Abadi untuk Ibu Tercinta
Cincin berlian bisa menjadi simbol cinta abadi yang paling tepat dipersembahkan untuk ibu tercinta. Apa alasannya? Simak penjelasannya di sini!
Selengkapnya
Selain mulai digunakan sejak 5000 tahun lalu, cincin kawin punya sejumlah fakta yang mungkin belum Anda tahu.
Sungguh mengagumkan bahwa kebiasaan memakai cincin kawin saat pasangan memutuskan untuk menikah ternyata sudah dimulai sejak 5000 tahun lalu di zaman Mesir Kuno. Betapa cinta dan komitmen serta simbolisasinya sudah sejak dulu menjadi bagian penting dalam hidup manusia.
Ternyata, masih banyak fakta menarik seputar cincin kawin yang bisa jadi belum Anda tahu. Setelah mengetahuinya bisa jadi Anda makin menghargai keberadaan wedding ring yang sudah jadi simbol cinta selama ribuan tahun ini.
Cincin Berbentuk Ular Popular Di Zaman Victoria
Ular mungkin binatang yang menyeramkan, tapi banyak juga yang percaya kalau ular sebenarnya punya kepribadian ganda yang tidak hanya buruk tapi juga baik (seperti banyak hal di dunia ini). Bahkan tidak sedikit yang bilang kalau ular diidentikkan dengan kebijaksanaan dan keberuntungan.
Dalam hubungannya dengan perhiasan, cincin dengan bentuk ular terutama dengan mata batu ruby berwarna merah bahkan cukup popular dijadikan cincin kawin di zaman Victoria di Inggris (sekitar tahun 1837-1901). Semuanya berawal dari cincin berbentuk ular yang digunakan Prince Albert untuk melamar Ratu Victoria. Sang ratu percaya bahwa bentuk ular yang melingkar pada cincin menyimbolkan cinta yang abadi dan kebahagiaan yang tiada akhir.
Cincin Bermata Berlian Awalnya Hanya Untuk Kaum Bangsawan
Berlian kini marak dihadirkan sebagai simbol keabadian baik pada cincin tunangan maupun cincin kawin. Namun ini baru jadi hal yang umum dilakukan baru selama 100 tahun terakhir ini saja.
Meskipun cincin tunangan bermata berlian yang pertama kali dicatat sejarah diberikan oleh Archduke Maximilian of Austria di tahun 1477, tapi selama 400 tahun sesudahnya, hanya kalangan bangsawan yang bisa memiliki berlian karena sifatnya yang sangat sangat langka pada saat itu.
Berlian baru marak jadi penghias cincin kawin dan cincin tunangan setelah ditemukannya tambang berlian pertama di Afrika Selatan untuk kemudian dipopulerkan oleh perusahaan berlian DeBeers. Sampai sekarang, semua orang bisa memiliki berlian dengan range harga yang terjangkau sampai paling mahal sekali pun.
Safir Biru, Batu Mulia Terpopuler Untuk Cincin Kawin dan Cincin Tunangan
Ketika bicara soal batu mulia, maka Anda akan dihadapkan dengan beragam pilihan batu dengan aneka warna yang memukau. Yang paling populer pastinya safir biru, ruby merah, emerald hijau dan citrine kuning keemasan. Belum lagi batu mulia warna lain yang tidak kalah indahnya meskipun tidak sepopuler empat batu mulai tersebut.
Tapi banyak orang yang sepakat kalau safir biru adalah jenis batu mulia yang paling tepat untuk digunakan pada cincin kawin dan cincin tunangan. Batu safir dinilai jadi simbol ketulusan dan kesetiaan sehingga pernikahan dipercaya akan bahagia dan abadi selamanya. Cincin batu mulia safir biru tentunya juga bisa dikombinasikan dengan berlian sehingga cuma makna abadinya makin dalam, keindahannya juga makin menggetarkan.
Berlian Berasal Dari Bahasa Yunani
Kata ‘diamond’ dalam bahasa Inggris dipercaya berakar dari bahasa Yunani adamant atau adamas. Makna kata ini adalah yang tidak bisa tertaklukkan atau terkalahkan. Ini menjadi kata yang sangat tepat untuk menggambarkan berlian yang jadi materi paling keras di muka bumi ini. Sehingga cincin kawin dan cincin tunangan yang menggunakan berlian jadi simbol keabadian yang tidak terhingga.
Vena Amoris, Sungguhan Ada Atau Tidak?
Sejak zaman Mesir Kuno ketika wedding ring pertama kali dipakai, cincin sudah dipakai di jari manis tangan kiri. Ini berdasarkan kepercayaan yang berlaku selama ribuan tahun bahwa pada jari manis tangan kanan mengalir vein of love atau vena amoris yaitu pembuluh nadi yang berhubungan langsung ke jantung. Inilah menjadi simbol yang sangat indah soal cincin kawin dan detak jantung pemakainya.
Namun di zaman modern, para ilmuwan tidak kunjung menemukan bukti ilmiah soal keberadaan vena amoris ini sehingga tidak pernah mengkonfirmasinya. Tapi biarpun demikian, kepercayaan orang akan vena amoris tidak pernah luntur. Buktinya, banyak orang di dunia yang tetap memakai cincin kawin di jari manis tangan kiri ini.
Lepas dari keberadaannya yang sudah mencapai ribuan tahun dalam kehidupan, sungguh banyak cerita indah tentang cincin kawin, bukan?